TM15 - Routing Fundamental


-------------------------------------------------------------------------------------------


Router dan Fungsi

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Konsep Routing

Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

Proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Routing Statis


Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.

Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis.

Routing Dinamis


Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.

Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara manual. Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router.

Jenis Routing Dinamis

Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu ketahui:


1)  RIP (Routing Information Protocol)

Jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988.  RIP juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggih seperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

2)  IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)

Protocol ini dikembangkan pada pertengahan tahun 80-an oleh Cisco System Inc. Protocol distance vector yang diciptakan untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.

3)  OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF merupakan protokol routing link state dan digunakan untuk menghubungkan router-router yang berada dalam satu Autonomous System (AS) sehingga protokol routing ini termasuk juga kedalam kategori Interior Gateway Protocol (IGP).

4)  BGP (Border Gateway Protocol)

sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP).

Kelebihan dan Kelemahan Routing statis dan dinamis
  • Routing Statis

a) Kelebihan
  • Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
  • Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
  • Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
  • Routing statis lebih aman
  • Administrator bebas menentukan jalur jaringan

b) Kelemahan
  • Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
  • Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
  • Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
  • Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
  • Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti


  • Routing Dinamis

a) Kelebihan
  • Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
  • Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
  • Jika ada jalur yang rusak tetap aman
  • Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem

b) Kelemahan
  • Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
  • Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
  • Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down. 

Comments